(persembahan untuk hati tiap orangtua)
Kenapa sembunyi?
kau bukan gaib
keriputmu...
lukisan perjuanganmu
yang bangkitkan tulang belulang
dengan basah siraman darah
disertai siulan detak nadi
yang terlindung urat-urat
Diam mu juga bisu mu
hanya lengkingan yang tak berbunyi
tapi cukup melengkapi satu guratan
yang menyanyat si kecil
Dari apa si kecil terbuat?
jika dari baja...
pastilah tembus semua dindingnya
Dia menciptanya tanpa sepengetahuanmu
dan kau gunakan sebagai pelunak nafsu
yang segan menang
karena iklas mengalah
Ludah itu kotor
tanpa sungkan...
kau sucikan dengan sabar
dengan keriputmu
dengan rambut putihmu
dan dengan...
lemah raga ’tuk kuatkan si kecil
Si kecilmu...
terlalu besar untuk kehidupanmu
untuk kesepianmu
Bagiku...
si kecilmu itu
ialah pelengkap satu kata terakhir
yang menambal si kecilku
hingga tampak berani
dalam mengungkap anyir buruk ku
hingga tetes air mataku mengalir
jatuh di kain lusuhmu
disertai maaf untuk si kecilmu
Tak perlu sembunyi
kau bukan gaib
si kecilmu mengeluh karena sakit
lisankan bibirmu
tegur aku
karena aku anakmu
yang cuma malu
malu bermulut ayu
melisankan maaf selalu
tapi sungguh...
aku layu tanpamu